Gresik adalah sebuah kota yang tentunya memiliki beberapa budaya layaknya kota / daerah pada umumnya. Dalam kesempatan kali ini kami ingin mengangkat beberapa budaya Gresik dalam aspek sebagai berikut :
Adat Istiadat Dalam Masyarakat
Beberapa budaya Gresik berupa tradisi-tradisi sejarah sangat menarik untuk diketahui. Berikut ini beberapa tradisi sejarah yang paling sering diperbincangkan orang sebagai wujud warisan yang patut dilestarikan.
a. Rebo Wekasan
Sebuah acara unik yang hanya ada di desa Suci kecamatan Manyar. Diadakan setiap hari rabo akhir dibulan jawa safar setiap tahunnya. Hikayahnya, pada masa sunan Giri dimusim kemarau panjang pada hari tersebut telah ditemukan sumber mata air baru.Rebo wekasan adalah sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Namun dalam perkembangannya sekarang, Rebo Wekasan lebih mirip perayaan Idul Fitri atau Idul Adha. Ada acara silaturahim antar kerabat atau tetangga. Banyak orang berjualan pakaian, makanan hingga mainan anak-anak. Selain warga kecamatan Manyar,masyarakat Gresik juga banyak yang berpartisipasi dalam acara ini.
b. Malem Selawe
Pada hari ke-24 malam atau menjelang hari ke-25 bulan Ramadhan, banyak peziarah kemakam sunan Giri. Mereka juga iktikaf / berdiam diri dimasjid dan memperbanyak amalan-amalan dan do'a. Disepanjang jalan ke makam sunan Giri, selain barisan panjang peziarah, jalanan dipenuhi pedagang kaki lima.
c. Pasar Bandeng
Biasanya diadakan 2 hari menjelang malam ta'biran Idul Fitri. Untuk menyambut lebaran Idul Fitri, dipasar kota Gresik dijual ikan bandeng segar yang baru diambil dari tambak. Dari ukuran sedang hingga bandeng besar. Khusus bandeng besar diberikan tempat berupa panggung guna pelelangan. Bandeng besar satu ekor beratnya bisa mencapai 10 kg lebih. Dan karena dilelang, maka harganya bisa mencapai jutaan rupiah.
d. Haul Ulama' -ulama' Besar
Dikota Gresik banyak sekali acara peringatan hari meninggalnya ulama-ulama besar. Haul ulama-ulama besar yang banyak didatangi warga antara lain haul Kyai Qomaruddin Bungah, dan haul Kanjeng Sepuh Sidayu. Dan masih banyak haul ulama-ulama lainnya.
e. Kemanten Sunan
Tradisi dimana seorang anak lelaki muslim yang telah memasuki akil/ baligh dan sudah selayaknya disunat akan diarak keliling kampung oleh masyarakat sekitar sebelum acara penyunatan dimulai.
f. Ngalap Barokah di Gunung Surowiti
Tradisi ini merupakan kepercayaan masyarakat sekitar akan adanya petilasan sunan Kali jaga di gunung tersebutyang diyakini bisa menghasilkan berkah dengan cara berziarah di petilasan tersebut serta beberapa makam sekitarnya dengan maksud-maksud tertentu seperti ingin cepat kaya mendadak (maksudnya, jangan kaya pelan-pelan), ingin memiliki kedudukan yang tinggi (maksudnya kedudukannya jangan yang sedang-sedang), atau ingin dagangannya larisdan sejenisnya. Akan tetapi dalam keberhasilan ngalap berkah di Surowiti tentu tidak ada yang bisa menjamin.
g. Gurdho
Tradisi ini berasal dari desa Lowayu kecamatan Dukun berupa upacara ritual unik yang lebih dikenal dengan sebutan sedekah bumi atau bisa kita devinisikan sebagai upacara ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang mengaruniai hasil bumi yang melimpah. Sedekah bumi biasanya dilaksanakan pada bulan Oktober atau Nopember yaitu setelah pelaksanaan panen padi atau tegalan. Biasanya dilakukan pada malam hari berupa tahlil bersama.
h. Tuwuk Gedhang / Tuwuk Tendhang
Tradisi ini biasanya dilaksnakan dalam proses pernikahan diantaranya dapat dikenal dengan istilah “nyokot lambe” dengan dimulai oleh keluarga mempelai pria yang akan datang ke mempelai wanita . Dalam kedatangan tersebut, keluarga mempelai pria bersama sanak saudara dekat akan membawa gula dan kopi. “Mendayo” ini hanya sebagai penjajakan. Selanjutnya diikuti tahapan “Njaluk” artinya keluarga pria sudah meminang pihak wanita. Mereka biasanya membawakan seperangkat pakaian untuk mempelai wanita berupa kain jarit, kebaya, kerudung, dan membawa makanan. Diantara obrolan disaat njaluk akan muncul pertanyaan dari keluarga pria “ Eson duwe manuk, opo siro ridha menehi kurungane? “. Sebagai tatakrama pihak keluarga wanita tak langsung menjawab. Mereka denga pertemuan mbalesi beberapa hari kemudian jika mempelai wanita menyetujui, maka berangkatlah keluarganya mbalesi mendayo kerumah mempelai pria. Mereka hanya membawa makanan untuk keluarga mempelai pria. Adapun pertanyaan yang biasa diajukan oleh pihak mempelai wanita sebagai berikut“ Iki nandur jagung opo nandur pari?”.
i. Suasana Bulan Puasa
Diantara Tradisi dibulan puasa terdapat padusan yang biasa dilakukan selepas sholat Ashar menuju pemakaman umum pada tanggal 29 Sya'ban. Ada juga tradisi bur labur bat babat,berawuk-awuk, icak-icak, kue necis,dan luwo kedondong.. Ada juga dong-gling, porang, mbesali dan watu korek.
Kuliner
a. Sego Ndesit
Meski makanan ndeso tetapi tetap ngangengin bagi yang sudah mengemarinya. Karena mesti ndesit bisa manjadi file pembuka kisah lama penggemarnya, romantisme kisah-kisah dulu.Sejak zaman nenek moyang kita, kami yakin bahwa face food ala Gresik tempo dulu yang bernama nasi Romoo dan nasi Krawu tetap ngangenin dan digemari oleh masyarakat Gresik.
b.Kue Ka'ak dan Kopi Racik Kampung Arab
Ini adalah makanan khas arab yang juga dikonsumsi orang Gresik. Kue ini konon katanya bisa dipakai sebagai obat. Nama ka'ak berasal dari orang-orang keturunan arab. Ka'ak berbentuk bulat seperti roti marie tapi agak besar. Adapun jenis penyakit yang bisa disembuhkan lantaran roti ka'ak husus nya sakit perut dan lambung.Ke-khas an roti ka'ak ini juga telah diakui pemerintah Gresik, buktinya dalam festifal makanan khas dan kerajinan. 2002 kue ini menjadi nominasi terbaik makanan khas Gresik.
c.Manisan Belimbing Wuluh
Makanan ini pertama dibawa oleh orang Giri tempo dulu, untuk mambuatnya dibutuhkan kesabaran, karena harus direndam dulu beberapa hari.Sayangnya catatan atau sejarah tentang kuliner belimbing wuluh belum ada .
d.Dari Kopi Kopyok hingga Kopi Endar
Banyak kalangan masyarakat kota Gresik menjadikan kopi sebagai cara untuk saling berinteraksi dalam suatu kumpulan. Ada ungkapan populer dikalangan masyarakat kota Gresik yang mangatakan warung adalah pusat informasi. Warung dalam artian warung kopi ini sangat diminati oleh masyarakat Gresik dari berbagai kalangan usia, hingga jenis kopi serta penyajian nya berbeda-beda. Kopi yang menjadi khas kota ini adalah kopi kopyok atau lebih kita kenal dengan istilah kopi kasar. Kopi endhas mungkin terlalu kasar untuk didengar. Tapi ini unik mengapa kog dinamakan kopi endhas....? kalau ada pembeli disuguhi kopi yang bening oleh penjual nya padahal orang Gresik sukanya kopinasgitel ( panas legit kentel ) maka sa'at meminumnya akan terlihat bayang-bayang endhas (kepala) nya didalam cangkir. Jadi tersebutlah kopi endhas.
e. Kolak Ayam.
Makanan ini juga disebut “sanggring” pada Gresik tenpo dulu. Diceritakan bahwa ada seorang Wali bernama Dalem yang datang didesa gumeno tepatnya di kecamatan manyar kabupaten Gresik, dulunya tempat itu berupa hutan yang terkenal angker . Tapi dengan kelebihan beliau dapat membangun sebuah masjid yang dinamakan “Jami Sunan Dalem”. Kemudian beliau memanggil seluruh penduduk sekitar untuk tinggal ditempat itu yang sudah menjadi sebuah desa. Waktu berlalu..... suatu sa'at sunan Dalem sakit, sudah berapa kali berobat tapi belum juga sembuh, hingga akhirnya sunan Dalem memerintah para penduduk untuk membawakan ayam jago ke Masjid, kemudian ayam itu dipotong oleh kaum Laki-laki, sementara para Perempuan sibuk membuat racikan Bumbu. Lalu ayam damasak memakai kudi diatas kayu bakar, sambil menunggu matang Sunan Dalem menyuruh penduduk untuk pulang, karena pada waktu itu bertepatan pada bulan puasa, setelah waktu berbuka mereka datang kembali untuk berbuka puasa. Dengan kuasa Allah sunan Dalem akhirnya sembuh dan beliau tetap berpesan pada para penduduknya bahwa kesembuhan tetap karna Allah,dan supaya peristiwa itu ditradisikan karena bertepatan dengan tanggal 23 atau malem 24. juga disebut malem patlikuran. Dan sampai sa'at ini tradisi itu dilestarikan bukan hanya orang Gumeno tapi orang-orang disekitarnya juga berdatangan dan mengikuti serta mencicipinya.
Kesenian
Kesenian yang terdapat di Kota Gresik meliputi :
a.Wayang Boemi ( Bumi )
Kesenian ini berawal dari daerah Lumpur, Menurut nara sumber yaitu bapak Abdul Qodir, bapak Nur Hasim bin Ngaidi, bapak Abu Sulaiman dan bapak Ridwan. Wayang Bumi ini ada karena buyut Polem berkata dari ulur-ulur yang menjelma menjadi manusia datang menemui seseorang dan menyuruh penduduk untuk mengadakan Wayang Bumi dengan maksud mengenang Sindujoyo, Maka terjadilah Wayang bumi. Menurut cerita penduduk setempat acara Wayang Bumi tersebut berisi pementasan Wayang Kulit, orang jualan, orang tanda'an dan lain-lain. Akan tetapi acara tersebut dinilai banyak maksiatnya karena dalam permainan tandak di iringi dengan mabuk-mabukan maka sedikit demi sedikit atas saran ulama' diganti dengan haul yang dilaksanakan setiap tahun atau bulan Hijriah. Dan di isi dengan yasinan,manaqib,hotmil Al Qur an dan Lain-lain..
b.Tembang Dolanan
Mungkin ada baiknya apabila kita mengenang masa kecil nenek moyang kita yang biasa melakukan Beberapa permainan konon permainan itu dibawakan oleh Sunan Giri misalnya permainan ,Jelungan,Bendi Gerit, Ilir-ilir,Jor,Bula Ganti, Tublak-tublak Suweng dan Lain-lain. Permainan ini sangat digemari pada zaman itu karena disetiap jenis permainan terdapat tembang-tembang yang berisi syair sangat menarik.
c. Pengrajin Emas
Dalam buku Enyclopedia Van Nederlandsch Indie, Jilid I Terbitan 1917, Tulisan Martinus Nijhoff disebutkan bahwa mata pencarian penduduk pribumi Gresik disamping berdagang jaga membuat perhiasan emas dan perak. Daerah yang masih menekuni kerajinan emas dan perak tersebut adalah desa Giri terutama disekitar Giri Kedaton atau kita bisa datang ke desa Kelangon dan Sido Mukti di kecamatan Kebomas.
d. Pengerajin Perahu Pinisi
Ada kalangan masyarakat menyebut perahu dengan istilah “Getek” Gresik dulu menyebut dengan nama Baheto. Sebutan Bahito ini sampai sekarang masih dipakai nelayan-nelayan Gresik, Sidayu, Ujung Pangkah dan Panceng.
e. Damar Kurung
Adalah salah satu aset budaya Gresik. Mas Mundarilah seorang pelukis yang membuat lukisan untuk damar kurung sehingga menjadi ciri khas kota Gresik.Damar kurung ini berasal dari Bhs.Jawa. Dimana Damar: Lampu Kurung : Tutup/ Kurung lampu. Jadi damar kurung adalah kertas yang dilukis, kemudian dibentuk kotak dengan kayu atau bambu. Kotak ini berfungsi untuk tutup lampu. Kegunaannya sama seperti lampion-lampion Cina. Budaya di Gresik Beberapa adalah perpaduan Cina, Jawa dan Belanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar